Kasih (Matius 7:12)

Di dalam seluruh hukum Allah hanya terdapat 2 ajaran atau hukum yakni kasih kepada Allah dan sesama (Mat 22: 37-40). Mengasihi Allah tidak dapat dipisahkan dari mengasihi sesama. Mengasihi Allah berarti juga mengasihi sesama (1 Yoh 4:20-21). Mengasihi sesama adalah kegenapan hukum Allah (Rom 13:8; Gal 5:14). Mengasihi sesama itu bersifat mutual atau saling mengasihi seperti yang diajarkan oleh teks di atas (lihat juga Mat 22:39; Yoh 15:12; 1 Yoh 3:11,23). Namun, jika itu tidak terjadi, kita tetap harus mengasihi seperti yang Tuhan Yesus ajarkan, “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?” (Mat 5:44-46). Sebab kita dituntut sempurna sama seperti Allah kita yang di surga sempurna (Mat 5:48). Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang (Rom 12:17). Jadi, ketika kita saling mengasihi maka kita sedang menggenapkan hukum Allah tersebut.

Mengasihi mencakup 2 aspek yakni tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia (Rom 13:8; 12:17) yakni kebencian yang membinaskan meraka (1 Yoh 2:10-11; 3:15) dan melakukan perbuatan baik terhadap sesama manusia (Efe 2:10; Rom 12:9,17) yakni kasih dalam perbuatan dan dalam kebenaran (1 Yoh 3:18). Berbuat jahat lahir karena kebencian seperti peristiwa Kain membunuh Habel (1 Yoh 3:12-15). Kebencian adalah lawan dari kasih. Kebencian mendatangkan kebinasaan bagi orang lain dan diri kita sendiri (1 Yoh 3:14-15). Sebaliknya kasih mendatangkan kehidupan bagi orang lain dan diri kita sendiri (1 Yoh 3:14). Siapa saja yang tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut (1 Yoh 3:14). Seperti kasih Kristus yang menyerahkan nyawa-Nya untuk kita sehingga kita beroleh hidup (1 Yoh 3:16; 4:9-10; 1 Pet 3:18) maka kasih kita adalah kasih dalam perbuatan dan kebenaran yakni perbuatan baik terhadap sesama dan mendatangkan kehidupan bagi orang lain. Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita harus menjadi terang yang menerangi dunia yakni perbuatan baik kepada dunia sehingga mereka bisa memuliakan Allah Bapa yang di surga (Mat 5:16). Melalui perbuatan baik kita mereka bisa mengenal Kristus sehingga mereka juga boleh dibawa kepada Allah dan memuliakan Allah. Mengasihi sesama berarti hidup dalam terang itu (1 Yoh 2:10) sebaliknya membenci atau perbuatan jahat kepada sesama berarti hidup dalam kegelapan (1 Yoh 2:11).