Di dalam seluruh hukum Allah hanya terdapat 2 ajaran atau hukum yakni
kasih kepada Allah dan sesama (Mat 22: 37-40). Mengasihi Allah tidak
dapat dipisahkan dari mengasihi sesama. Mengasihi Allah berarti juga
mengasihi sesama (1 Yoh 4:20-21). Mengasihi sesama adalah kegenapan
hukum Allah (Rom 13:8; Gal 5:14). Mengasihi sesama itu bersifat mutual
atau saling mengasihi seperti yang diajarkan oleh teks di atas (lihat
juga Mat 22:39; Yoh 15:12; 1 Yoh 3:11,23). Namun, jika itu tidak
terjadi, kita tetap harus mengasihi seperti yang Tuhan Yesus ajarkan,
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi
mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi
anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang
yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang
benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang
mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat
demikian?†(Mat 5:44-46). Sebab kita dituntut sempurna sama seperti
Allah kita yang di surga sempurna (Mat 5:48). Janganlah membalas
kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang
(Rom 12:17). Jadi, ketika kita saling mengasihi maka kita sedang
menggenapkan hukum Allah tersebut.
Mengasihi mencakup 2 aspek yakni tidak berbuat jahat terhadap sesama
manusia (Rom 13:8; 12:17) yakni kebencian yang membinaskan meraka (1 Yoh
2:10-11; 3:15) dan melakukan perbuatan baik terhadap sesama manusia
(Efe 2:10; Rom 12:9,17) yakni kasih dalam perbuatan dan dalam kebenaran
(1 Yoh 3:18). Berbuat jahat lahir karena kebencian seperti peristiwa
Kain membunuh Habel (1 Yoh 3:12-15). Kebencian adalah lawan dari kasih.
Kebencian mendatangkan kebinasaan bagi orang lain dan diri kita sendiri
(1 Yoh 3:14-15). Sebaliknya kasih mendatangkan kehidupan bagi orang lain
dan diri kita sendiri (1 Yoh 3:14). Siapa saja yang tidak mengasihi, ia
tetap di dalam maut (1 Yoh 3:14). Seperti kasih Kristus yang
menyerahkan nyawa-Nya untuk kita sehingga kita beroleh hidup (1 Yoh
3:16; 4:9-10; 1 Pet 3:18) maka kasih kita adalah kasih dalam perbuatan
dan kebenaran yakni perbuatan baik terhadap sesama dan mendatangkan
kehidupan bagi orang lain. Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita harus
menjadi terang yang menerangi dunia yakni perbuatan baik kepada dunia
sehingga mereka bisa memuliakan Allah Bapa yang di surga (Mat 5:16).
Melalui perbuatan baik kita mereka bisa mengenal Kristus sehingga mereka
juga boleh dibawa kepada Allah dan memuliakan Allah. Mengasihi sesama
berarti hidup dalam terang itu (1 Yoh 2:10) sebaliknya membenci atau
perbuatan jahat kepada sesama berarti hidup dalam kegelapan (1 Yoh
2:11).